Cengkeh atau cengkih yang memiliki bau tajam yang khas biasa kita temui di dapur sebagai bumbu masakan. Cengkeh juga dapat kita temeui sebagai campuran pada rokok yang di produksi di Indonesia. Saat ini tak sedikit penanam cengkeh, dan pastinya mereka tak asing lagi dengan cara merawat tanaman cengkeh.
Pemanfaatan cengkeh diantaranya yaitu diambil bagian bunganya kemudian dikeringkan untuk bumbu masakan, rasanya yang cenderung pedas (meskipun tak sepedas cabai) dan aroma yang harum menyengat dapat memperkaya cita rasa suatu masakan dan membangkitkan selera makan. Manfaat lain dari cengkeh ini adalah bisa dijadikan minyak. Uniknya, hampir semua bagian dari pohon cengkeh ini bisa dijadikan minyak.
Mulai dari bunga, daun hingga batangnya bisa di jadikan minyak. Minyak yang tebuat dari cengkeh bisa digunakan sebagai obat herbal karna manfaatnya yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang merugikan tubuh manusia. Minyak cengkeh juga bisa menangkal hama pada tanaman.
Pohon cengkeh merupakan tanaman tropis yang tumbuh di dataran rendah dengan intensitas curah hujan yang cukup. Di Indonesia, cengkeh tumbuh subur pada daerah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Sulawesi Tenggara, serta Sulawesi Tengah. Mereka merupakan daerah penghasil cengkeh tertinggi di Indonesia.
Industri cengkeh termasuk industri yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. Jika anda ingin mulai membangun usaha cengkeh, ada beberapa tips dan trik agar tanaman cengkeh anda bisa menghasilkan cengkeh yang maksimal. Berikut penjelasan tentang cara merawat tanaman cengkeh:
Cara Merawat Tanaman Cengkeh agar Cepat Berbuah
Berikut merupakan beberapa cara merawat tanaman cengkeh agar cepat berbuah dengan cara yang mudah dan simpel:
1. Pembibitan Melalui Biji
- Pertama, pilih biji dari tanaman yang unggul
- Seleksi biji, buang biji yang terlalu kecil atau yang memiliki bercak hitam
- Kemudian rendamlah biji dengan air selama satu hari
- Cuci biji sampai bersih hingga lendirnya hilang
- Lalukan pencucian ulang sebanyak tiga kali sehingga biji benar-benar bersih dari lendir
- Sesudah itu biji siap di tanam
- Siapkan polybag yang sudah terisi dengan tanah bersama pupuk kandang
- Biji akan ditanam di dalam polybag-polybag kecil dan akan dipindahkan ke dalam polybag yang lebih besar secara berkala dan akhirnya akan ditanam di tanah kebun
2. Pembibitan Melalui Sistem Cangkok
- Pertama, pilih pohon indukan yang sehat, unggul, dan berkualitas
- Pilihlah yang batangnya produktif dan bebas hama
- Buatlah sayatan pada batang secara melingkar sekitar 5 cm untuk benghilangkan kambiumnya
- Kuliti hasil sayatan tadi sehingga terlihat daerah tanpa kulit
- Bungkus daerah yang sudah di kuliti tadi dengan sabut kelapa atau media tanam khusus yang bisa di beli di toko pertanian
- Tunggu sampai akar tumbuh, biasanya kurang lebih sekitar 3-4 bulan
- Selanjutnya pindahkan pada polybag yang sebelumnya sudah diisi tanah dan pupuk
- Setelah cukup besar dan kuat pindahkan ke tanah perkebunan permanen
3. Perawatan Sebelum Pemindahan ke Tanah Perkebunan
- Pindahkan tanaman secara berkala pada polybag yang ukurannya telah disesuaikan dengan kebutuhan perkembangannya
- Siram setiap hari tapi jangan terlalu berlebihan
- Usahakan tanaman tidak tergenang air
- Bersihkan tanaman cengkeh dari gulma
- Pemberian pupuk dilakukan saat tanaman masih berusia 3-4 bulan
- Pupuk yang diberikan pada cengkeh adalah pupuk NPK dan pupuk cair
- Pupuk NPK di berikan pada tiap 4 bulan sekali
- Pupuk cair di berikan pada tiap 2 minggu sekali
- Tempatkan tanaman di tempat yang teduh, tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung
4. Perawatan Sesudah Pemindahan ke Tanah Perkebunan
- Berikan tanaman pelindung di sekitarnya
- Bersihkan area sekitar tanaman dari tanaman yang menghambat pertumbuhan (gulma)
- Siramlah secara teratur dengan secukupnya air
- Jangan biarkan area sekitar terendam air karena nanti bisa terjadi pembusukan di bagian akar
- Lanjutkan pemberian pupuk, berikan pupuk NPK setiap 4 bulan sekali serta berikan pupuk cair setiap 2 minggu sekali
- Berikan insektisida jika memang perlukan. Usahakan menggunakan Inseksida alami, jika masalah tidak teratasi baru berikan insektisida kimia.
5. Hama/Penyakit dan Pengendaliannya
- Penyakit mati bujang
Penyakit ini menyerang hampir seluruh bagian pada tanaman cengkeh. Penyakit ini akan membuat daun rontok, dahan mengering dan akhirnya tanaman mati.
Solusinya: Jaga selalu agar tanah sekitar tidak tergenang air, gemburkan dan beri nutrisi yang cukup pada tanah.
- Akar busuk
Mirip seperti penyakit mati bujang, pembusukan akar menyebabkan kekeringan dan kerontokan pada daun.
Solusinya: Jaga selalu agar tanah sekitar tidak tegenang oleh air.
- Kutu daun
Kutu daun menyerang tanaman bagian daun dan ranting. Mereka menghisap cairan sehingga akhirnya batang menjadi kering dan daun-daun rontok.
Solusinya: Lalukan penyemprotan insektida, pilihlah insektisida alami atau organik.
- Kepik Helopeltis
Serangga jenis ini menyerang pucuk daun dan daun baru yang dapat menyebabkan kerontokan.
Solusinya: Lalukan penyemprotan insektida, pilihlah insektisida alami atau organik.
6. Panen
- Panen awal cengkeh adalah ketika pohon cengkeh sudah berusia kurang lebih 5 tahun.
- Pada saat itu, rata-rata bunga cengkeh sudah terbentuk dengan sempurna.
- Cara memanennya adalah dengan memetik bunganya menggunakan mesin perontok cengkeh.
- Panen dapat berlangsung selama 3-4 bulan dengan jarak panen kurang lebih selama 2 minggu.