Kegiatan mengarit rumput ini sering dilakukan oleh para petani yang pergi berladang ke sawah. Supaya tidak pulang dengan tangan kosong, mereka sering mengarit rumput untuk dibawa pulang untuk dijadikan makanan ternak di rumah. sebelum memeberikan rumput untuk ternak sebaiknya rumput dicacah terlebih dahulu menggunakan mesin pencacah rumput.
Untuk anda yang tinggal di pedesaan, mencari rumput atau mengarit mungkin tidak masalah, berbeda dengan teman – teman kita yang tinggal di daerah kota. Mereka yang tinggal di perkotaan rata – rata karyawan kantoran yang kerjanya 4P (pergi pagi pulang petang), kebanyakan dari mereka tidak ada waktu luang untuk mencari hijauan rumput.
Selain itu, di perkotaan lahan untuk mencari hijauan rumput juga sangat susah untuk dijumpai. Oleh sebab itu saya membuat artikel ini untuk referensi bagi anda yang ingin budidaya kambing serta domba di kota. Caranya hampir lumayan sama dengan ternak sapi tanpa ngarit yang sudah sering dilakukan oleh teman – teman kita.
Menggaji Anak Kandang
Menggaji anak kandang yaitu dengan mempekerjakan orang sebagai anak kandang. Mereka bertugas mengurusi semua keperluan hewan ternak anda, diantaranya yaitu membersihkan kandang, mencari hijauan rumput serta memberi makan kambing atau domba milik tuannya.
Seringkali yang direkrut menjadi anak kandang yaitu anak sekolah yang ingin mencari penghasilan tambahan. Selain memperoleh upah, mereka juga dapat memperoleh pengalaman berharga dalam mengurus hewan ternak.
Biaya gaji anak kandang ini relatif, tergantung kebiasaan pada kawasan masing – masing. Pemberian upahnya ada yang dilakukan secara mingguan ataupun bulanan.
Memakai Pakan Fermentasi
Fermentasi adalah salah satu cara penyimpanan bahan makanan secara anaerob supaya makanan awet serta dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi untuk anda yang tidak memiliki waktu luang untuk mengarit rumput setiap hari dapat memanfaatkan pakan fermentasi.
Pada hari minggu biasanya kantor libur, waktu luang tersebut dapat anda manfaatkan untuk mencari bahan makanan yang ingin akan difermentasi. Bahan baku yang dimanfaatkan dapat berupa gedebog pisang, jerami, daun ubi, sayur, serta segala jenis hijauan lainnya.
Menggunakan Limbah Pertanian
Yang ketiga yaitu memanfaatkan limbah pertanian untuk makanan hewan ternak anda. Bahan pakan ini dapat anda peroleh dari para petani yang tanamannya sudah selesai dipanen. Biasanya limbah ini cuma dibakar atau dibuang begitu saja oleh para petani tersebut.
Contoh limbah pertanian yang dapat anda manfaatkan untuk pakan kambing serta domba yaitu:
- Jerami padi
- Tebon jagung
- Daun kedelai
- Daun nanas
- Daun kol
- Pelepah pisang.
Memanfaatkan Limbah Industri
Selain limbah pertanian, anda juga dapat menggunakan limbah yang sering dibuang industri untuk makanan hewan ternak. Bahan pakan ini dapat anda peroleh dari pabrik – pabrik pengolahan makanan.
Contoh limbah industri yang dapat dimanfaatkan untuk campuran pakan kambing adalah sebagai berikut:
- Ampas tabu
- Ampas Ubi
- Kulit kopi
- Kulit kedelai
Membuat Silase
Selain fermentasi, kita juga dapat membuat silase untuk menyimpan pakan pada wadah yang kedap udara. Bahan bakunya yang dimanfaatkan untuk silase sama dengan fermentasi, bedanya jika pada fermentasi ada tambahan probiotik seperti EM4, di silase ini tidak memanfaatkan probiotik.
Baca juga: Dijadikan Pakan Kambing, Rumput Ini Miliki Sejuta Manfaat.
Membeli Konsentrat
Konsentrat merupakan ransum pakan komplit buatan pabrik. Ransum ini terdiri dari campuran berbagai bahan baku yang berkualitas serta bernutrisi tinggi.
Kandungan gizi pada pakan konsentrat sangat lengkap serta sudah diperhitungkan oleh ahli nutrisi. Pakan ini juga disebut sebagai complete feed serta biaya untuk menebus pakan ini lumyan untuk menjadikan anda merogoh kocek lebih dalam.
Harga pakan konsentrat di Medan (Sumatera Utara) kira – kira Rp 125.000 hingga Rp 150.000 per karung dengan isi 50 Kg.
Sistim Gaduh
Kalau anda tidak mau pusing serta repot, manfaatkan cara terakhir ini yaitu dengan menitipkan kambing atau domba kepada orang yang mau mengurusi mereka sering disebutnya gaduh.
Tradisi gaduh yaitu sebuah sistem pemeliharaan ternak di mana pemilik hewan ternak mempercayakan pemeliharaan hewan ternaknya kepada kerabat atau orang lain yang sudah dikenal dengan imbalan bagi hasil.
Pembagian hasil dilakukan sesudah penjualan anakan dengan perbandingan 50:50 antara pemilik serta pengurus. Terkadang ada juga peternak yang membantu biaya makanan si pengurus sehari – hari dengan syarat pembagian 70:30. Akan tetapi perihal pembagian itu semua tergantung kesepakatan antara si pemilik dengan pengurus hewan ternak tersebut.