Sekarang kita akan membahas tentang fungsi keset dari sabut kelapa yang bernilai jual tinggi. Banyak dari Anda mungkin pernah melihat tikar sabut kelapa, bukan? Ya, tikar legendaris ini masih ada di pasaran dan masih sering kita jumpai di berbagai tempat. Keset kelapa-kelapa ini sebenarnya merupakan salah satu produksi yang memiliki fungsi dan nilai jual yang cukup ekonomis, selain itu harganya cukup murah, keset ini memiliki daya serap air yang tinggi dan tentunya ramah lingkungan karena terbuat dari bahan dasar. serat alami. Namun Anda sudah tahu, ternyata membuat tikar kelapa ini cukup sederhana. Penasaran bagaimana cara melakukannya? Simak ulasannya pada artikel di bawah ini.
Memang, produk yang dibuat dengan bahan baku serat alam dirancang untuk menggunakan bahan alami, bernilai rendah hingga bernilai tinggi, termasuk serat kelapa. Penggunaan serat alam masih digunakan untuk bahan kerajinan dengan teknologi rendah dan harga murah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menambah nilai produk berbahan serat alam. Pengembangan produk berbahan dasar serat alam sangat terbuka kemungkinannya, karena serat alam memiliki aplikasi yang luas.
Serat alam juga memiliki beberapa keunggulan, antara lain mudah diperoleh dengan harga murah, pengolahan mudah, densitas rendah, ramah lingkungan dan biodegradabilitas. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat keset kelapa yang berkualitas sehingga bisa menjadi peluang bisnis untuk Anda.
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama atau bahan dasar yang digunakan dalam suatu proses produksi, yang sifat dan bentuknya berubah. Bahan baku adalah bahan utama, atau bahan dasar, yang digunakan dalam suatu proses produksi, dengan perubahan jenis dan bentuk.
Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi untuk menambah nilai produk. Tali plastik digunakan sebagai bahan tambahan dalam proses pengemasan.
Bahan Pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang dapat mendukung proses produksi dan yang tidak terlihat pada produk akhir. Bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan keset ini adalah air, air ini disemprotkan pada saat sabut kelapa akan diurai.
Deskripsi Proses Produksi
Kelapa-kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan keset melalui berbagai tahapan proses (proses produksi) hingga menjadi produk keset yang dapat dipasarkan.
A. Fungsi Keset Dari Sabut Kelapa dan Proses Pembuatan Keset
Uraian proses pembuatan pembuatan keset adalah sebagai berikut:
1. Penguraian
Mesin pengurai kelapa-kelapa digunakan dalam proses ini. Sebelum sabut kelapa dimasukkan ke dalam mesin pengurai, terlebih dahulu disemprotkan air, hal ini dilakukan agar sabut kelapa tidak terlalu kering, agar memudahkan proses penguraian di dalam mesin pengurai. Proses penguraian ini dilakukan sebanyak tiga kali untuk menghasilkan sabut kelapa yang lebih baik.
2. Pemintalan
Proses ini menggunakan mesin pemintal kelapa semi otomatis yang dibantu oleh tenaga manusia sebagai pengontrolnya. Serabut kelapa yang belum terurai dipintal menjadi tali dalam tiga ukuran, yaitu kecil (warp), sedang (anyaman) dan besar (babat).
3. Penjalinan
Proses ini adalah penyambungan babat yang telah dipotong kecil-kecil dengan cara dipelintir menjadi keset.
4. Pembingkaian
Ini adalah langkah terakhir sebelum pengepakan. Proses ini dilakukan pada setiap sisi anyaman tikar dengan kain jalinan sebagai bingkai. Proses ini dilakukan dengan bantuan jarum rajut, dilanjutkan dengan proses smoothing.
5. Pengemasan
Proses ini merupakan akhir dari pembuatan keset, proses ini dilakukan setelah keset selesai dibingkai. Prosedur ini ditandai dengan ukuran keset yang dihasilkan. Ukuran 0,35cm x 0,50cm akan dikemas ketika dua puluh buah sudah siap, dan ukuran 0,35cm x 0,70cm akan dikemas ketika memenuhi sepuluh keset.
Baca Juga :https://www.rumahmesin.com/produk/mesin-pengolahan-sabut-kelapa/
B. Proses Manufaktur Untuk Serat Terkompresi
Adapun gambaran proses produksi pembuatan fiber press adalah sebagai berikut :
1. Penguraian
Sama seperti proses penguraian yang terlibat dalam pembuatan keset. Sabut kelapa disiram air agar sabut kelapa tidak mengering saat diurai. Proses dekomposisi dilakukan sebanyak tiga kali.
2. Penjemuran
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan air yang terkandung dalam sabut kelapa akibat proses dekomposisi.
3. Pengayakan
Proses penyaringan ini dilakukan untuk mempermudah proses pengepresan sabut kelapa.
4. Pengepresan
Sabut kelapa dari proses penyaringan dipres, yang kemudian menghasilkan serat pres untuk kemudian dikemas.
Baca Juga :https://www.rumahmesin.com
Pengolahan kelapa kelapa sebagai bahan pembuatan keset merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi limbah dari sabut kelapa yang selama ini jarang dimanfaatkan sebagai hasil samping perkebunan kelapa yang bermanfaat. Dengan berkembangnya teknologi dalam aplikasi yang tepat, terbukti bahwa sabut kelapa dapat menciptakan nilai ekonomi yang signifikan.
Banyak sekali bukan fungsi keset dari sabut kelapa ?