Cengkeh merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang mengandung banyak manfaat. Bagian yang sering dimanfaatkan dari tanaman cengkeh ini yaitu bagian kuncup bunganya. Pada umumnya akan melalui proses pengeringan terlebih dulu sebelum akhirnya dikonsumsi atau digunakan. Kuncup bunga dari tanaman inilah yang sering disebut oleh masyarakat sebagai tanaman cengkeh. Berikut merupakan pembahasan mengenai metode panen dan pasca panen tanaman cengkeh.
Biasanya cengkeh berbunga di Indonesia sebanyak satu tahun sekali, demikian juga waktu panennya. Walaupun waktu panen makan waktu minimal tiga bulan, lebih-lebih bila luas arealnya luas, panennya tak cukup 3-4 bulan saja. Tanaman yang normal setelah umur 15-20 tahun bisa menghasilkan kurang lebih 3 kg per pohon. Ini merupakan suatu perhitungan yang normal. Memang sering terjadi ada pohon yang menghasilkan lebih dari 5 kg cengkeh kering perpohonnya, tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama sekali tidak berbuah sesuai dengan siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah diambil dari rata-ratanya saja.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu pemetikan dan teknik pengolahan hasil menyebabkan kualitas hasil yang berbeda. Sedangkan pada daerah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya serentak, tetapi berlainan lokasinya, maka musim panennya akan berbeda. Pola hujan, temperature dan tinggi tempat pertanaman akan mempunyai pengaruh yang berbeda. Demikian, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemasakan yang tepat yakni saat bunga berwarna pucat yang sebelumnya berwarna hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Masa panen yang paling baik adalah saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat. Apabila bunga berubah warna menjadi merah muda, tandanya sebentar lagi akan membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh yang kering keriput, berat rendemennya sangat kurang, serta kadar minyak kurang sehingga harganya rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat contohnya bunga banyak yang mekar akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala sehingga ruas dan aromanya menjadi berkurang. Itulah sebabnya, pemetikan cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat . Pemetikan biasa dilakukan setelah beberapa bunga membuka pada pohon itu, misalnya ada 2-3 yang terbuka.
CARA PEMETIKAN
Bunga cengkeh yang sudah masak untuk dipungut jangan dibiarkan hingga mekar. Sebelum pemetikan dilaksanakan, dibawah tajuk pohon wajib dibersihkan terlebih dulu, maksudnya jika ada beberapa bunga yang jatuh diwaktu pemetikan mudah dipungut. Adapun cara pemetikannya tergantung keadaan pohon itu sendiri :
- Jika tanaman cengkeh tidak tinggi, pemetikan dilakukan cukup dengan berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya jika pohon agak tinggi dapat menggunakan kait agar lebih mudah.
- Jika tanaman sudah cukup besar dan tinggi, sebaiknya menggunakan tangga yang berkaki tiga.
- Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun, pemetikannya dapat dilakukan dengan memanjat pohonnya menggunakan kait karena rantingnya dapat ditarik dengan kait sehingga mempermudah proses pemetikannya. Cara ini hanya dilakukan pada ranting-ranting yang dekat dengan batang pokok. Maka pada kegiatan ini, sekitar pohon itu harus di beri tiang bambu, diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa digunakan untuk memanjat. Dengan demikian, pemungutan dapat dilakukan dengan mudah.
Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh adalah karung berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Agar proses pemetikan dapat berjalan dengan cepat, gunakanlah mesin perontok cengkeh. Jika pohon sudah tinggi dan kita tak bisa menjangkaunya dengan tangan, maka gunakanlah tangga segitiga berkaki empat. Pemetikannya dilakukan dengan cara berjalan mematahkan rumpun bunga pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tapi cara ini sebenarnya kurang baik, sebaiknya petik tandannya saja.
Bunga cengkeh dipetik pertandan berada tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut terpetik agar tidak menggangu pertumbuhan tunas setelahnya. Jika daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam wadah yang sudah disediakan dan dibawa mengikuti arah geraknya pemetikan. Rata-rata satu hari pekerja dapat memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini tergantung pada banyaknya cengkeh yang bisa dipetik dan juga keterampilan pekerja. Satu pohon cengkeh biasanya dipanen 3-4 kali bahkan ada yang hingga 6 kali dengan selang 5-7 hari. Hal ini tergantung dengan usia dan besarnya pohon.
Panen dan pasca panen tanaman cengkeh
Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, pengolahan juga perlu diperhatikan. Pengolahan cengkeh dilakukan melewati beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan.
- Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba pada tempat pengolahan. Sortasi dilakukan dengan memisahkan tangkai dengan bunganya dan menempatkannya di tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena memiliki harga dan kualitas yang berbeda. Sortasi ini sangatl penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampur maka akan menurunkan kualitas.
- Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan pada karung atau peti yang selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga bisa memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat mengkilap.
- Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya adalah pengeringan dengan harapan kadar air cengkeh turun sampai 12 %-14%. Jika kadar air lebih dari 14%, cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak tahan lama. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 %, cengkeh menjadi rentan hancur sehingga kualitasnya menurun.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dengan cara alami. Pengeringan dengan cara alami bisa dilakukan dengan menjemurnya di bawah terik matahari. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada biasanya cengkeh dipanen di musim kemarau. Apabila tak mendung, cengkeh dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % yaitu mudah patah jika ditekan.
Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahan bakar kayu atau minyak. Tapi mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan menggunakan mesin tidak boleh mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56 derajat Celcius karena dapat merusak senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.
Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan mengandung beberapa keuntungan, yaitu waktu pengeringan lebih cepat (2-3 hari), aroma cengkeh lebih tajam serta warna lebih seragam dan mengkilap.
Sortasi kering dan Pengemasan
Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan ditampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan pada karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zig-zag. Cengkeh yang sudah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk bebrapa saat.