Beberapa penyakit sampai sekarang ini belum ditemukan obat secara pastinya. Meski gejalanya bisa diatasi lebih dulu, penyakitnya belum tentu disembuhkan secara total. Salah satu penyakit yang belum ada obatnya yaitu lupus, penyakit autoimun yang menyerang semua jaringan dalam tubuh termasuk organ.
Gejala-gejala penyakit ini juga nggak gampang diketahui karena sama seperti penyakit lainnya. Misalkan pergelangan tangan mengalami kesemutan atau terasa nyeri mirip seperti penderita rematik, demam tinggi, nyeri dada seperti jantung, dan sebagainya.
Untuk perawatan dokter pun, belum bisa dipastikan obat khususnya buat menyembuhkan lupus. Tapi, dokter biasanya akan memberikan obat-obat tertentu yang bisa meredakan gejala-gejala yang sedang dialami. Nggak hanya mengurangi gejala-gejalanya tapi juga mengurangi risiko organ-organ lainnya mengalami kerusakan yang parah.
Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter yaitu:
Antiradang dan Penghilang Rasa Sakit
Dokter biasanya akan memberikan obat antiradang sekaligus penghilang rasa sakit agar bisa meredakan berbagai gejala penyakit lupus. Gejala-gejala itu termasuk demam, nyeri sendi, peradangan pada sendi, dan nyeri pada bagian tubuh lainnya. Obat-obat yang paling sering diberikan yaitu aspirin, naproxen, mau pun acetaminophen.
Kortikoseroid
Nggak hanya obat antiradang saja yang diberikan, tapi obat satu ini merupakan obat yang paling sering direkomendasikan buat penderita lupus. Obat ini berfungsi buat mengurangi rasa sakit ketika menyentuh bagian tubuh tertentu, pembengkakan, sekaligus juga peradangan.
Untuk mengurangi masalah serius pada organ penting seperti ginjal dan otak, metilprednisolon pasti juga akan diberikan dokter buat penderita seribu wajah ini. Tapi, ada efek samping yang harus dialami, seperti risiko infeksi, tulang gampang rapuh, berat badan semakin naik, gampang memar, dan darah tinggi akan semakin meningkat.
Antimalaria
Antimalaria nggak hanya diberikan buat penderita malaria saja tapi juga penyakit lupus. Obat yang isinya kandungan steroid yang dikombinasikan dengan obat lainnya ini biasanya juga diberikan pada pasien penyakit autoimun ini saat mulai mengalami ruam, nyeri sendi, dan sariawan.
Obat ini juga sangat ampuh mengatasi pembekuan darah ringan yang biasanya diderita penyakit ini. Hanya saja, tetap ada efek samping saat mengkonsumsi obat antimalaria ini seperti sakit perut dan warna kulit menjadi berubah.
Imunosupresan
Terkadang penyakit lupus akan membuat peradangan menjadi semakin parah, sehingga sistem imunnya bekerja terlalu aktif. Agar bisa menekan hal itu, dokter akan memberikan obat imunosupresan yang bisa juga mengendalikan gejala-gejala lainnya. Tapi, jangan sepelekan efek samping yang biasanya diterima penderitanya, yaitu kerusakan pada organ hati, kesuburan semakin menurun, dan risiko kanker juga akan semakin meningkat.
Antikoagulan
Gejala lupus yang paling berbahaya yaitu pembekuan darah. Saat penderitanya mulai mengalami pembekuan pada darahnya, dokter akan segera memberikan obat satu ini agar bisa cepat mengencerkan darahnya.
Beberapa obat yang diberikan pada penderita lupus di atas sering diresepkan dokter agar bisa menekan berbagai gejala-gejalanya. Secara nggak pasti obat-obat yang diberikan nggak bisa menyembuhkan penyakit seribu wajah itu. Maka itulah, agar gejalanya nggak semakin parah, lebih baik kamu selalu cek kesehatanmu. Semakin cepat terdeteksi akan semakin baik buat mengobatinya.