Sebelum mengarah ke proses produksi sabut kelapa untuk bahan kerajinan, sebelumnya ketahuilah terlebih dahulu beragam manfaat dari sabut kelapa. Hampir semua bagian dari pohon kelapa bermanfaat untuk manusia, dari bagian akar, batang, daun kelapa, hingga buah kelapanya. Bahkan sabut kelapa juga memiliki banyak manfaat. Lalu apa saja kegunaannya dan bagaimana cara mengolah sabut kelapa menjadi kerajinan?.
Sering kita temui, bahwa sabut kelapa kerap kali dibuang begitu saja. Tanpa diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat. Di era indutrialisasi ini, ternyata sabut kelapa mempunyai banyak sekali manfaat, hanya saja sabut kelapa harus melalui beberapa proses terlebih dahulu.
Serat sabut kelapa atau yang dikenal juga dengan cocofiber merupakan jenis produk yang dihasilkan dari proses pemisahan serat sabut kelapa. Sabut kelapa sendiri adalah hasil samping dari pengolahan minyak kelapa, kopra, dan usaha perdagangan kelapa untuk konsumsi rumah tangga. Hasil samping dari pengolahan serat sabut disebut dengan denu sabut (gabus) yang bisa diolah menjadi kompos, cocopeat, dan cocomesh jaring sabut kelapa.
Serat sabut kelapa inilah yang banyak dicari pasar sebagai bahan baku jok mobil, furniture, pot, geotekstil, dll. Pasar ekspor dan domestik mampu menyerap produk sabut kelapa ini dalam jumlah yang besar. Sabut kelapa jika benar-benar dimanfaatkan secara maksimal akan mampu membawa keuntungan bagi Anda. Saat ini banyak pengusaha yang sudah membuktikan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari pengolahan sabut kelapa ini.
Manfaat Sabut Kelapa
Setelah daging buah kelapa dan airnya digunakan, biasanya sabut kelapa akan dibuang begitu saja. Tetapi bagi orang yang mengetahui manfaat dari sabut kelapa, pasti akan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Di masa kini sabut kelapa bisa dimanfaatkan menjadi barang barang yang bermanfaat. Lalu apa saja manfaat dari sabut kelapa ini, di antaranya adalah:
- Sebagai Bahan Bakar
- Untuk Bahan Dasar Kerajinan
- Sebagai Penetralisir Air dan Bau Semen
- Untuk Pembuatan Pupuk Organik
- Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Briket
Berbagai Macam Olahan Sabut Kelapa Yang Bisa Dijadikan Sebagai Peluang Bisnis
Setelah mengetahui berbagai manfaat dari sabut kelapa, kini saatnya bagi Anda untuk mengetahui berbagai macam olahan sabut kelapa yang bisa dijadikan untuk peluang bisnis.
Jika memang Anda ingin menjadikan sabut kelapa sebagai bisnis Anda, maka pelajari dengan baik ya! agar nantinya Anda dapat mempersiapkan bisnis Anda dengan matang dan baik.
1. Serat Sabut (Cocofiber)
Jenis olahan yang pertama dari sabut kelapa adalah serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia biasa dikenal dengan nama Coco Fiber, Coir fiber,dll, merupakan produk hasil olahan dari sabut kelapa. Seperti yang sudah kita semua ketahui secara umum, serat sabut kelapa ini biasanya dimanfaatkan untuk bahan pembuatan sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Serat kelapa yang dijual di market place biasanya dijual dengan kisaran harga 10 ribu per kilogramnya. Dengan harga ini, Anda mampu menjadikan usaha jual serat sabut kelapa sebagai peluang bisnis yang besar loh.
Seiring berkembangnya teknologi, dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami, membuat serat sabut kelapa ini banyak dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal dan hardboard. Serat sabut ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat nantinya akan diproses dijadikan Coir Fiber Sheet yang digunakan sebagai lapisan kursi mobil, Spring Bed dan lain-lain.
2. Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)
Olahan sabut kelapa selanjutnya adalah cocopeat atau serbuk sabut kelapa, cocopeat dalah salah satu olahan sabut kelapa yang diolah menjadi butiran gabus, olahan ini biasa dikenal juga dengan nama Cocopith atau Coir pith. Cocopeat juga merupakan salah satu media tanam yang terbuat dari serabut kelapa.
Serbuk sabut kelapa atau cocopeat ini juga cukup banyak dicari oleh orang untuk tanaman mereka. Harga yang di patok pada market place untuk harga dari cocopeat ini adalah sekitar Rp 5.000 hingga Rp 8.000.
Cocopeat mempunyai sifat yang bisa menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta dapat menetralkan keasaman pada tanah. Karena sifat inilah, cocopeat dapat digunakan sebagai media tanam yang baik untuk pertumbuhan jenis tanaman hortikultura dan media tanaman di rumah kaca.
3. Serbuk Sabut Padat (Cocopeat Brick)
Cocopeat brick adalah pith (empulur) yang dipadatkan menjadi ukuran yang digunakan untuk rumah kaca, tanaman pot lapangan golf, landskap serta untuk mengendalikan erosi. Cocopeat brick ini juga teruji ramah lingkungan, selain itu cocopeat brick juga telah diuji secara luas sebagai media pertumbuhan tanaman.
4. Cocomesh / Jaring Sabut Kelapa Yang Sangat Bermanfaat
Olahan sabut kelapa selanjutnya adalah cocomesh. Cocomesh sendiri adalah sebuah jaring yang dibuat seperti seukuran net bola volly atau bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan lahan. Penggunaan Cocomesh terbukti efektif untuk mencegah longsor ataupun banjir. Cocomesh juga mempunyai fungsi sebagai media tumbuh tanaman dan sangat cocok untuk reklamasi bekas tambang atau pantai.
Dengan mematok ujung-ujungnya cocomesh kemudian dihamparkan dalam lahan bekas galian tambang. Pemasangannnya bisa disesuaikan dengan struktur tanah. Bisa miring, ataupun datar. Di Indonesia sendiri yang memproduksi dan jual cocomesh sudah ada banyak, benda ini akan dapat dengan mudah Anda temui di offline store hingga online store. Jika Anda tertarik dengan cocomesh ini, Anda bisa mencari di google dengan mengetik “jual cocomesh” maka akan muncul semua web dan toko online yang menjual olahan sabut kelapa ini.
5. Cocopot / Pot Sabut Kelapa
Cocopot adalah tempat untuk menaruh tanaman yang terbuat dari serabut kelapa, cocopot sama halnya dengan pot-pot tanaman lainnya. Bedanya jenis pot tanaman lainnya ada yang terbuat dari plastik, semen, tanah liat dan sebagainya. Cocopot ini sangat cocok untuk tempat tanaman yang ramah akan lingkungan (Eco-friendly).
Harga dari olahan sabut kelapa cocopot ini berkisar dari 5 ribu rupiah hingga 10 ribu ke atas per buahnya. Pot jenis ini mampu menyerap air dengan baik, sehingga air akan lebih merata mengenai tanaman. Dan cocopot juga memberikan keleluasaan akar tumbuh kesegala arah yang bisa menyebabkan tanaman dapat menjadi lebih sehat.
6. Cocosheet / Lembaran Serat Sabut
Olahan sabut kelapa selanjutnya adalah cocosheet/lembaran serat sabut. Cocosheet merupakan serat serabut kelapa yang dibuat dengan bentuk lembaran yang berfungsi untuk mereduksi suara dan menyerap kebisingan pada frekuensi tinggi (2000Hz). Cocosheet ini merupakan bahan yang digunakan pada pembuatan cocopot.
7. Coconut Fiber Cement Board (CFB)
Sabut kelapa bisa diolah menjadi sebuah papan serat (fiber board) dari jenis MDF (Medium Density Board). CFB ini tidak membutuhkan bahan perekat, sehingga benar-benar ramah untuk lingkungan, daya serap airnya juga terbilang lebih rendah dibandingkan MDF komersial dan juga CFB lebih ekonomis karena dikembangkan menggunakan teknologi sederhana.
8. Coconut Fiber Board (CFB)
Olahan sabut sabut kelapa yaitu Coconut Fiber Board dibuat dengan 100 persen (100%) menggunakan sabut kelapa dan pengikat. Olahan papan ini tidak mengandung bahan semen seperti pada Coconut Fiber Cement Board. Papan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai panel dinding, furnitur, partisi pemisah (devider), dan lain-lain sebagainya.
9. Cococoir
Cococoir merupakan salah satu hasil dari olahan kulit kelapa yang bisa menghasilkan produk seperti tikar cocomulsa, benda ini sangat efektif untuk menghalangi gulma yang akan menghambat pertumbuhan pada tanaman. Keuntungan dari pemakaian cocomulsa salah satunya adalah bisa menjaga kelembapan tanah, karena bisa mengurangi penguapan dari air tanah.
Selain itu cocoair dapat juga mencegah siput untuk mendekat pohon. Cocoair dapat bertahan sekitar 3 tahun, cocoair juga bisa menambah nilai ekonomi jika dibandingkan menggunakan mulsa dari plastik yang mungkin bisa bertahan 2 kali pakai saja.
Inilah Proses Produksi Sabut Kelapa Menjadi Aneka Produk Bermanfaat
1. Proses Produksi Sabut Kelapa Mempersiapkan Bahan
Pada tahap pertama yaitu persiapan bahan, sabut kelapa yang masih utuh nantinya akan dipotong membujur menjadi sekitar lima bagian, lalu bagian ujung yang keras akan dipotong. Sabut kelapa tersebut kemudian direndam hingga 3 hari sampai bagian gabus nya membusuk dan mudah untuk terpisah dari serat nya, lalu kemudian bisa untuk disajikan.
2. Proses Produksi Sabut Kelapa Pelunakan Sabut
Proses pelunakan sabut secara tradisional biasa dilakukan secara manual, yaitu menggunakan cara memukul sabut dengan palu atau kayu sehingga sabut kelapa menjadi lebih terurai. Pada tahap ini akan dihasilkan hasil samping yang berupa butiran gabus. Secara modern, proses pelunakan sabut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pemukul (hammer mill).
3. Proses Produksi Sabut Kelapa Pemisahan serat
Sabut kelapa ditahap ini akan dimasukkan ke dalam mesin pemisah serat (defibring machine) untuk memisahkan bagian serat dengan gabus. Benda atau komponen utama dari mesin pemisah serat ini adalah silinder yang permukaannya dipenuhi oleh gigi-gigi dari besi berputar untuk memukul dan menggaruk sabut kelapa, yang nantinya akan membuat bagian serat dapat terpisah. Pada tahap ini akan menghasilkan butiran-butiran gabus sebagai hasil samping.
4. Proses Produksi Sabut Kelapa Sortasi/pengayakan
Proses selanjutnya adalah sortasi atau pengayakan. Bagian serat yang terpisah dari gabus nantinya akan dimasukkan ke dalam mesin sortasi untuk memisahkan bagian serat halus dan kasar. Mesin pengayak ini berbentuk saringan yang berbentuk cone yang berputar. Sortasi dan pengayakan nantinya juga akan dilakukan pada butiran gabus dengan menggunakan ayakan atau saringan yang dilakukan secara manual, sehingga nantinya akan dihasilkan butiran-butiran gabus halus.
5. Proses Produksi Sabut Kelapa Pembersihan dan pengeringan
Proses pembersihan ini dilakukan untuk memisahkan bagian gabus yang masih menempel pada bagian serat halus yang sudah terpisah dari bagian serat kasar. Tahap ini bisa kita lakukan secara manual. Untuk proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara penjemuran atau dengan menggunakan mesin pengering.
6. Proses Produksi Sabut Kelapa Pengepakan
Proses terakhir adalah pengepakan, Serat sabut kelapa yang sudah bersih dan kering kemudian akan dikemas dengan menggunakan alat pres. Ukuran kemasan yang digunakan adalah 90 x 110 x 45 cm. Jika dilakukan dengan tahapan tradisional, proses pemadatan serat biasanya akan dilakukan secara manual dengan cara diinjak yang akan menghasilkan bobot setiap kemasan hanya sekitar 40 kg.
Namun, jika menggunakan mesin pres maka bobot setiap kemasan tadi akan mencapai sekitar 100kg. Untuk serbuk sabut kelapa, wadah kemasan yang digunakan adalah karung, dan setiap kemasan nantinya akan menampung sekitar 100 kg.
Itulah tadi ulasan mengenai manfaat, macam-macam olahan, serta proses produksi sabut kelapa yang mungkin akan bermanfaat bagai Anda semua. Terimakasih dan mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat!!.