Filosofi Batik Solo Menurut Motifnya

Filosofi batik solo, Batik sebagai warisan budaya Indonesia harus dilestarikan. Salah satunya motif batik Solo yang sudah dikenal turun-temurun dengan warna batik soga (coklat). Salah satu batik memiliki ciri pola tradisional berupa batik cap atau tulis. Tentunya motif batik kerato ini tersusun dari berbagai motif yang sarat dengan filosofi dan makna yang dalam.

Batik solo merupakan salah satu batik nusantara yang banyak digunakan sebagai kain untuk pakaian formal seperti pakaian kerja untuk acara pernikahan. Batik yang diproduksi di daerah Solo dikembangkan sebelum abad ke-15. Saat itu batik Solo mulai berkembang setelah pemerintahan Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) di Keraton Pajang.

Ada beberapa ciri dominan yang membedakan motif batik Solo dengan batik Indonesia lainnya, yaitu batik Solo memiliki bentuk geometris cap dan batik tulis. Selain itu, batik Solo masih menggunakan bahan alami dari bumi yaitu soga sebagai pewarna. Sehingga diperoleh warna batik coklat dengan kombinasi warna kekuningan. Simak motif-motif populer berikut ini untuk mengenal lebih jauh pilihan motif batik Solo.

Filosofi Batik Solo dan Motifnya

1. Motif Batik Sidomukti

Batik solo bertema sidomukti berasal dari bahasa Jawa “Sido” yang artinya jadi dan “Mukti” yang artinya sejahtera, mulia dan sejahtera. Motif batik ini sering digunakan sebagai bahan pakaian adat pernikahan Jawa. Pengantin bertemakan batik Sidomukti Solo akan membangun kehidupan baru yang penuh kebahagiaan dan bahagia selamanya. Selain itu, motif batik Sidomukti juga melambangkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik, sejahtera dan selalu mengingat Tuhan di masa depan.

2. Motif Batik Kawung

Motif batik kawung awalnya hanya digunakan di kalangan kerajaan atau keraton, karena ditemukan pada masa pemerintahan Kesultanan Mataram pada abad ke-13. Kain batik Solo Yogyakarta yang terkenal disebut batik Kawung karena bentuknya yang bulat biasanya lonjong seperti buah dan bolak-balik (kawung).

Baca Juga
Contoh Batik Solo dan Maknanya

Batik Kawung, selain berbentuk buah dan bolak-balik, juga berarti bunga teratai dengan kelopak terbuka. Bagi orang Jawa, makna bunga teratai dalam batik Kawung adalah simbol kesucian atau umur panjang.

3. Motif Batik Truntum

Dalam prosesi pernikahan Jawa, orang tua kedua mempelai biasanya mengenakan pakaian bertema Truntum. Batik tunggal dengan motif “truntum” menandakan petunjuk.

Motif Batik Truntum Solo diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana yang merupakan pendamping Sunan Paku Buwana III. Untuk merebut hati Sunan setelah menikah dengan selir baru, Kanjeng Ratu Kencana mendesain bintang dan bunga tanjung yang kini dikenal dengan motif Truntum. Tema Truntum memiliki makna cinta yang bisa tumbuh kembali.

4. Motif Batik Parang

Motif batik parang merupakan salah satu motif batik tertua dan sering digunakan sebagai bahan pakaian pesta. Batik Solo bertema Parang memiliki bentuk huruf S yang saling menyambung dan tidak terputus, melambangkan kesinambungan dan keterhubungan. Bagi orang Jawa, motif gelombang S melambangkan semangat yang tak pernah mati.

Nama Parang berasal dari kata “Pereng” yang artinya lereng. Sejak berdirinya kerajaan Kartasura Mataram, motif Parang berkembang menjadi simbol semangat yang kuat seperti batu, meski dihantam ombak besar. Ada 5 jenis batik solo bertema parang, yang paling terkenal adalah Parang Rusak, Parang Barong, Parang Klitik, Parang Kusumo dan Parang Slobog.

5. Motif Batik Semen Rante

Tema utama Batik Solo Semen Rante adalah simbol cinta yang biasa dibawa oleh perempuan dalam prosesi pencalonan. Intinya, setelah berpacaran selamanya, hati wanita selalu terikat dengan pria yang dinikahinya.

Tujuan utama tema Semen Rante adalah jalinan silaturahmi yang kuat dan kuat. Dekorasi bertema Semen Rante dibagi menjadi tiga yaitu dekorasi terestrial seperti tumbuhan dan hewan berkaki empat. Kedua, bentuk hiasan yang berhubungan dengan udara seperti mega mendung, garuda dan burung. Terakhir, dekorasi yang berhubungan dengan laut dan air, seperti ular, katak, dan ikan.

Baca Juga
Baju Polo untuk Merek Terkenal

Selain itu, motif Semen Rante juga terkait dengan doktrin tiga dunia dan tribuwana, yaitu doktrin adanya tiga dunia. Tiga dunia terdiri dari dunia tengah tempat manusia tinggal dan dunia atas tempat tinggal para dewa dan orang suci. Terakhir, ada orang di dunia bawah yang gaya hidupnya tidak benar dan penuh kebencian.

Itulah ciri-ciri batik Solo dan jenis-jenis motif serta artinya yang harus Anda ketahui. Tentu Anda akan semakin mencintai batik dengan filosofi yang mendalam ini bukan?kamu sekarang bisa jualan batik online atau offline dari rumah tetapi kamu harus mempelajari terlebih dahulu