Mengolah Sabut Kelapa Menjadi Barang Yang Bermanfaat dan Memiliki Nilai Jual Tinggi
Mengolah Sabut Kelapa Menjadi Barang Yang Bermanfaat dan Memiliki Nilai Jual Tinggi
Pada artikel kali ini kami masih akan membahas tentang mengolah sabut kelapa. Karena kelapa sendiri ternyata memiliki banyak sekali kandungan yang bisa untuk kita manfaatkan apalagi pada bagian sabut kelapa. Pengolahan hasil dari buah kelapa terutama pada produk turunannya masih memiliki peluang yang lumayan cukup tinggi.
Sabut kelapa adalah salah satu bagian dari mesokarp (tempurung) kelapa merah. Kelapa yang biasanya dibuang di bawah pohon kelapa dan sering tercemar menjadi busuk bahkan sampai kering.
Produk kelapa, seperti buah kelapa dan bagian dari pohon kelapa yang lain , serta produk tempurung kelapa buatan tangan, masih memiliki nilai ekonomi yang baik. Karena kelapa memberikan banyak sekali manfaat dengan menggunakan kelapa.
Tetapi, kelapa masih merupakan tempurung utama dari kelapa. Dari produk kelapa ini Anda bisa dapat dengan mudah membuat berbagai produk kelapa, baik yang bisa dibuat dengan olahan tangan, maupun dengan menggunakan mesin.
Beberapa orang membuat jaring dari bahan dasar kelapa yang disebut cocomesh jaring sabut kelapa dan memiliki harga yang jauh lebih mahal.
Sabut kelapa ini sebenarnya bisa kita kembangkan lagi menjadi berbagai macam produk olahan, antara lain seperti cocopeat, cocomesh, cocopot, dan juga produk yang lainnya. Semua olahan dari kelapa itu memang kedengarannya agak asing bagi kita, tapi sebetulnya produk olahan sabut kelapa itu adalah bahan baku utama yang dipakai pada industri pembuatan matras, jok kendaraan, pot, kompos kering, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, pada artikel kali ini saya ingin sedikit memberi ulasan mengolah sabut kelapa untuk menunjukkan beberapa program diversifikasi yang bisa menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan ekonomis bisa kita hubungkan dengan industri tepat guna dan juga teknologi masa kini, karena ini bukan cuma soal peningkatan pendapatan secara ekonomi saja, tapi ini juga bisa dapat menambah wawasan bagi kita mengenai mengolah sabut kelapa. Kita juga perlu mengetahui, peralatan apa saja yang harus kita butuhkan dalam mengolah sabut kelapa ini sekarang sudah banyak tersedia dipasaran, dan tentunya dengan teknologi yang semakin canggih dan berkembang, tapi simpel dan mudah dalam penggunaan, misalnya seperti mesin pengupas sabut kelapa, mesin penghancur sabut kelapa, mesin press sabut kelapa, dan mesin yang lain.
beberapa contoh hasil mengolah sabut kelapa:
1. Mengolah Sabut Kelapa Menjadi Cocomesh
Sabut kelapa yang sering kita anggap sebagai sampah atau benda yang tidak berguna ini ternyata bisa dijadikan olahan produk cocomesh. Cocomesh adalah jaring-jaring yang terbuat dari sabut kelapa atau bisa disebut dengan cocomesh jaring sabut kelapa yang tidak digunakan dan juga tidak bercampur sama sekali dengan bahan kimia apapun dan kerap kali dijadikan sebagai sarana pertanian dan juga solusi reklamasi.
Bahan dan alat:
- Sabut kelapa yang sedikit tua
- Pemecah sabut kelapa
- Pemintal kelapa
Langkah-langkah pembuatan:
- Langkah pertama, anda bisa persiapkan dulu sabut kelapa yang sedikit tua.
- Kemudian Anda bisa menggiling batok kelapa sesuai dengan kebutuhan.
- Setelah kelapa digiling, Anda bisa mengeringkannya sampai kering terlebih dahulu.
- Setelah sabut kelapa kering, Anda dapat mengubah sabut menjadi benang dengan mesin pemintal.
- Ketika Anda sudah menerima sabut yang sudah dipintal, Anda harus merajutnya di jaring atau kepompong ini.
- Setelah sabut kelapa selesai dirajut, Anda bisa langsung mulai menggunakan Cocomesh.
2. Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)
Olahan produk sabut kelapa yang selanjutnya yaitu serbuk sabut kelapa atau cocopeat. Nah cocopeat ini ialah hasil dari olahan selimut atau kulit pada kelapa yang mempunyai material penting yang berdaya guna lebih tinggi. Cocopeat adalah sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus yang biasa disebut juga dengan Cocopith atau Coir pith. Cocopeat ini biasa digunakan media tanam pengganti tanah, karena cocopeat memiliki kandungan unsur hara yang tinggi dan membuat cocopeat ini sangat baik untuk dijadikan bahan sebagai pertumbuhan tanaman holtikultura dan media rumah kaca. Tidak hanya itu saja, cocopeat ini bisa menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta bisa menetralkan keasaman pada tanah.
Mengolah sabut kelapa menjadi Cocopeat
Berikut ini merupakan bahan yang perlu disiapkan untuk membuat cocopeat:
- Sabut Kelapa
- Air
- Pisau
- Blender
- Saringan
- MOL air cucian beras dan urine kelinci
Cara Membuat Cocopeat :
1. Basahi Sabut Kelapa
Hal pertama yang perlu anda lakukan dalam membuat cocopeat yaitu menyiram sabut kelapa. Anda bisa basahi sabut kelapa dengan air agar tidak terlalu keras saat dipotong-potong. Setelah dibasahi, kemudian anda bisa memotong sabut kelapa dengan ukuran yang kecil-kecil atau sesuai dengan kebutuhan.
2. Jemur Potongan Sabut Kelapa
Setelah sabut kelapa dipotong dengan ukuran kecil, jemur potongan sabut kelapa tersebut supaya bisa lebih mudah untuk dihaluskan selama beberapa jam. Setelah dijemur dan kering, sabut kelapa tersebut bisa dihaluskan secara manual atau dengan menggunakan mesin.
3. Haluskan Sabut Kelapa
Untuk menghaluskan sabut kelapa, bisa dengan cara manual, yaitu dengan ditumbuk atau bisa menggunakan blender sampai halus.
4. Saring Sabut kelapa
Saring sabut kelapa yang sudah dihaluskan dengan blender agar teksturnya bisa lebih halus lagi. Setelah selesai, masukkan sabut tersebut ke dalam wadah atau stoples yang tidak digunakan. Nah, sisa ayakan atau sabut yang masih kasar bisa dihaluskan kembali dengan blender atau dibuat MOL sabut kelapa. Perlu diketahui juga, sabut kelapa ini mengandung banyak unsur K, yaitu kalium yang bisa membantu untuk proses pertumbuhan dan pembuahan pada tanaman. Cocopeat ini juga bisa digunakan untuk penyemaian untuk beberapa jenis tanaman sayuran dan buah-buahan.
5. Campurkan Sabut Kelapa Halus dengan MOL
Sabut kelapa atau cocopeat yang sudah dihaluskan sebelumnya ternyata perlu direndam dengan menggunakan air campuran MOL selama 1 hari. MOL yang akan digunakan tersebut haruslah campuran 1 liter air yang ditambahkan 50 cc urine kelinci dan 100 cc air cucian beras. Aduk sampai rata, kemudian tutup dan simpan di tempat teduh selama 1 hari. Metode perendaman ini bertujuan agar nutrisi yang ada di dalam media tanam bertambah lengkap, dan tentunya hasil dari penyemaian akan lebih bagus dan maksimal.
6. Saring Kembali
Setelah disimpan selama 24 jam, saring sabut kelapa atau cocopeat untuk mengurangi air rendaman. Cara penyaringannya pun tidak perlu terlalu keras karena sabut kelapa ini akan digunakan sebagai media semai. Sabut kelapa atau cocopeat yang sudah ditiriskan kemudian bisa anda gunakan untuk media tanam maupun penyemaian.
3. Cocopot (Pot Sabut Kelapa)
Cocopot (pot dari sabut kelapa) ini sangat berfungsi sebagai media tumbuh tanaman yang sangat cocok banget untuk tanaman dalam pot, minus unsur hara, bahkan di rekomendasikan untuk reklamasi bekas tambang. Sabut kelapa yang dibentuk menjadi pot ini memiliki nilai artistik dan nilai seni tersendiri karena pot ini juga sangat ramah lingkungan dan bisa berfungsi sebagai unsur hara ketika sudah habis dalam masa pakainya. Pot yang dibuat dengan bahan baku sabut kelapa dapat dengan mudah menyerap air jadi airnya bisa lebih merata pada sekeliling tanaman dan juga bisa memberikan keleluasaan untuk akar tumbuh ke segala arah, makanya tanamannya itu menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan subur.
Mengolah sabut kelapa menjadi Cocopot :
Alat :
1. Pisau
2. Gunting
3. Pisau besar
4. Bor
Bahan :
1. Sabut kelapa yang sudah kering
2. Tali ijuk
Cara Pembuatan :
1. Ambillah sabut kelapa dari kulit kelapa yang sudah kering dan kelapa yang sudah tua, gunakan linggis untuk menguliti kelapa agar kupasan sabut tetap terjalin dan rapi. Jika di desa – desa kulit kelapa ini sudah dikuliti dengan sedemikian rupa sehingga kupasan sabut kelapa masih terjalin. Lembarkan sabut kelapa dan potonglah pada bagian atasnya dengan menggunakan pisau besar dan tajam.
2. Tandai bagian yang bawah dan atas pada setiap belahan dengan menggunakan tipe ex atau dengan spidol pun juga bisa, bagian ini akan dibor untuk mengikat belahan sabut kelapa sekaligus untuk tali ikatan pada pot.
3. Bor dengan hati -hati pada bagian sabut yang sudah diberi tanda.
4. Talikan ijuk pada setiap lubang sabut kelapa sehingga pada setiap belahan sabut dapat menyatu dengan mudah.
5. Setelah ikatan bagian dalam terbentuk kemudian silanglah ikatan pada bagian luar, lakukan hal yang sama pada seluruh belahan sabut kelapa. Maka terbentuklah satu ikatan kuat cocopot dan membentuk kulit kelapa yang terpancung pada bagian atas.
6. Cocopot atau Pot sabut kelapa siap digunakan untuk menanam tanaman anggrek atau pakis.