OVO Resmi Menjadi Unicorn Kelima Di Indonesia

Telah tercapainya keinginan Kementerian Komunikasi dan Informatika ditahun 2019 lalu, supaya Indonesia memiliki startup unicorn yang kelima. Dimana yang menjadi startup unicorn yang kelima di Indonesia ini adalah OVO. CB Insights didalam laporannya yang berjudul The Global Unicorn Club mengataka jika OVO memiliki nilai valuasi sebesar US$ 2,9 miliar.

Unicorn ini sendiri merupakan julukan bagi startup yang telah memiliki nilai valuasi diatas US$ 1 miliar atau setara Rp. 14 triliun. Meski tinggi nilai perusahaannya, tetapi startup ini masih mencatatkan adanya kerugian. OVO dinyatakan telah bisa menyandang status Unicorn oleh CB Insight sejak 14 Maret 2019. Bisa dibilang pertumbuhan valuasi OVO ini cukup cepat, dan bahkan telah melampaui valuasi yang dimiliki Traveloka dan Bukalapak yang telah terlebih dahulu menyandang gelar Unicron.

Tidak dijelaskan secara detail oleh CB Insights tentang metode yang mereka gunakan untuk melakukan penelitian terhadap valuasi startup. OVO ini sendiri merupakan aplikasi dompet digital (e – wallet) yang dikelola oleh PT Visionet Internasional dan merupakan salah satu anak perusahaan Lippo Group. OVO awalnya sebuah aplikasi loyalitas yang mengelola point hasil belanja di pusat perbelanjaan milik Lippo Group.

Setelah itu OVO berkembang menjadi dompet digital dan mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia pada tahun 2017 lalu. Strategi yang digunakan untuk membesarkan OVO ini adalah dengan menjadikan OVO tersebut sebagai alat pembayaran resmi non tunai disemua pusat perbelanjaan milik Lippo terlebih disektor pembayaran parkir.

Strategi lain yang digunakannya adalah melakukan kerjasama dengan Tokopedia untuk menjadi dompet digital resmi di raksasa e – commerce Indonesia untuk menggantikan Tokocash yang merupakan dompet digital milik Tokopedia yang ditutup.

Baca Juga
Nutrisi Tanaman dari Pupuk Organik

Selain itu juga OVO telah melakukan kerjasama dengan Grab, startup ride hailing. Sekarang ini di Indonesia, OVO menjadi satu satunya dompet digital yang bisa digunakan untuk pembayaran transaksi didalam platform Grab. Dan sekarang Lippo Group merupakan pemegang saham utama OVO. Pada bulan Mei 2019 lalu, pihak manajemen OVO mengumumkan telah mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 120 juta dari Tokyo Century Corporation. Selain itu masih ada investor lain yang menyuntikkan dananya pada OVO yaitu Grab dan Tokopedia.

Startup UNICORN di Indonesia

series A funding

Lalu 5 startup yang menjadi unicorn Indonesia itu apa saja? Berikut dibawah ini 5 startup Unicorn di Indonesia beserta nilai valuasinya diantaranya yaitu :

  1. GoJek dengan nilai valuasi sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp. 140 triliun.
  2. Tokopedia dengan nilai valuasi sebesar US$ 7 miliar atau sekitar Rp. 98 triliun.
  3. OVO dengan nilai valuasi sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp. 40,6 triliun.
  4. Traveloka dengan nilai valuasi sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp. 28 triliun.
  5. Bukalapak dengan nilai valuasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp. 14 miliar.

Selain kelima startup yang telah disebutkan diatas, Menkominfo Rudiantara mengatakan pada ajang Siberkreasi 2019 lalu, jika masih adanya sebuah perusahaan rintisan lagi yang berpotensi bisa menyabet gelar Unicorn diakhir tahun 2019 lalu. Saat itu Rudiantara memang tidak mengatakan startup apa yang nantinya akan menyandang gelar Unicorn tersebut. Tetapi secara implisit, Rudiantara mengatakan jika perusahaan rintisan tersebut berfokus kepada bidang pendidikan atau kesehatan. Secara logika menurut Rudiantara, ada sekitar 20 % APNB Pemerintah untuk pendidikan dan 5 % nya untuk kesehatan.

Saat ini membangun perusahaan tidak mudah, terutama jika kalian ingin dikucurin dana dari para investor, nah untuk menuju ke sana, perlu diketahui beberapa sistem pendanaan yang akan kamu lalui

Baca Juga
Tali Karung Goni

Ada beberapa tahapan pendanaan startup, antara lain:

  • Seed funding
  • Series A Funding
  • Series B Funding
  • Series C Funding
  • Penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO)

Masing-masing tahap pendanaan memiliki sistem dan syarat yang berbeda-beda, jadi jangan patah semangat buat mendapatkan kucuran dana ya!