Cara menanam padi secara tradisional Setelah mencapai umur 18 hari benih siap untuk di tanam di lahan yang telah disiapkan Pembuatan bedengan persemaian tergantung tergantung pada luas lahan sawah yang akan ditanam,biasanya untuk lahan 1 haktar (ha) diperlukan benih padi sebanyak 25 sampai 33kg/ha, dalam setiap bedengan berukuran lebar 1,5m dan panjang 5m,tergantung luas lahan yang di persiapkan.
Sebelum ditanam, rendam benih yang sudah dicabut dalam larutan insektisida dengan konsentrasi 1 gram per liter selama 3 jam. Saat melakukan penanaman, kondisi lahan hanya perlu sedikit air.
Cara tanam dengan menggunakan cara tradisional dengan berjalan mundur ,dalam satu peta lahan sawah kecil dapat 4 orang penanam dengan posisi yang sejajar,cara tanam menggunakan metode tradisional tersebut memang terlihat sedikit jarang Tetapi tergantung bagaimana ke inginan pemilik sawah,
Penanaman secara jarang lebih efektif dibandingkan dengan penanaman secara rapat,dengan menanam secara jarang akan sangat bagus untuk perkembangan dan pertembuhan karna ada ruang cukup untuk pengaliran air dan pemupukan dan optimasi cahaya matahari.
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan
1. Pilih Benih Padi yang Berkualitas
Pilih Benih Padi Berkualitas
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan perlu dimulai sejak pemilihan benih. Benih padi yang berkualitas ialah hal yang penting jika ingin meningkatkan hasil panen padi. Selanjutnya selain itu, anda juga perlu memperhatikan kodisi lahan yang cocok dengan benih padi tersebut.
Lebih lengkapnya baca juga mesin penggiling padi
Beberapa ciri dari beras varietas unggulan ialah, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, toleran terhadap kondisi lingkungan, dapat menghasilkan panen yang berlimpah, dan saat direndam dengan larutan ZA 20 gr, benih tenggelam alias tidak mengapung.
Menyiapkan Lahan
Menyiapkan lahan ialah salah satu komponen terpenting dalam cara menanam padi yang baik dan menguntungkan tersebut. Siapkan area tanah kosong yang subur yang telah diatasi dengan membersihkan rumput liar dan gulma yang mengganggu.
Untuk meningkatkan kesuburan tanah ketika ditanami. Tanah dialiri air sampai gembur dan lunak kemudian bajak menggunakan traktor, lalu genangi air kembali setinggi 5 sampai 10 cm, dan biarkan air menggenang dalam media tanam selama 2 minggu supaya racun racun dapat di netralisir oleh air.
2. Pembibitan dan Penanaman Padi Juga Termasuk Cara Menanam Padi Secara Tradisional
Pembibitan
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan berikutnya ialah proses pembibitan. Setelah mempersiapkan lahan, taburkan biji padi berkualitas yang telah melewati pengujian untuk mengukur kualitasnya, rendam selama 2 hari hingga berkecambah.
Lakukan pemupukan pada area persemaian sebelumnya dengan pupuk urea dan tsp, masing-masing 10 gram untuk setiap semester lahan.
Penanaman Padi
Setelah persiapan benih dan lahan sudah selesai, maka cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya ialah proses penanaman padi. Usia benih yang sudah dapat dipindahkan ialah sekitar 20 hari, dengan ciri ciri berdaun 5 sampai 6 helai, tinggi 22 sampai 25 cm, batang bagian bawah besar dan keras, serta terbebas dari serangan hama. Satu lubang tanam cuma untuk 1benih, dengan kedalaman tanam berkisar 2 cm.
3. Perawatan dan Pemeliharaan Padi Serta Pemupukan
Perawatan dan Pemeliharaan Padi
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya merawat dan memlihara tanaman padi dengan baik. Pada saat perawatan dibutuhkan keteltian yang lebih karena jika anda lalai maka hasil panen akan kurang memuaskan.
Cara pertama, lakukan penyiangan dalam dua minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pengairan yang wajar agar tidak kelebihan atau kekurangan. Selanjutnya selain itu, lakukan pemupukan setelah 7 15 hari dengan munggunakan pupuk urea dan TSP dengan 100:50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25 sampai 30 hari dengan pupuk urea, dan phonska dengan 50:100 per hektar.
Pemupukan
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya ialah dengan pemupukan seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya. Tanah yang digunakan dengan terus menerus untuk budidaya maka lambat laun akan kekurangan unsur hara. Salah satu solusi yang dapat anda lakukan ialah dengan pemberian pupuk, baik itu yang bersifat organik maunpun anorganik.
Agar pemakaian pupuk menjadi lebih efektif, maka anda perlu mampu menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta jumlah ketersediaan unsur hara dalam tanah. Anda juga dapat menggunakan pupuk alami yang dibuat sendiri.
4. Pengendalian Hama dan Proses Panen
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dalam sawah pada umumnya yaitu walang sangit, belalang, wereng, dan tikus. Jadi, cara menanam padi yang baik dan menguntungkan berikutnya ialah mengendalikan hama dan penyakit.
Untuk mengendalikan hama dapat digunakan pestisida tapi lebih baik jangan jika masih ada predator alami bagi hama tersebut. Jika predator alami hama tersebut mulai menjadi masalah, segera hilangkan dan beralih ke pestisida organik.
Proses Panen
Hasil panen padi tidak akan bermanfaat jika dilakukan dengan tidak teliti, dan seharusnya hanya dilakukan ketika bulir padi sudah cukup matang. Hal tersebut disebabkan karena penen yang dilakukan terlalu tersebut akan menurunkan kuantitas serta kualitas panen. Berikut tersebut ciri gabah yang sudah siap panen:
- Daun telah mengering dan 95% gabah sudah berwarna kuning
- Padi telah berusia 30 sampai 35 hari sejak hari sesudah berbunga, atau tergantung varietas yang anda tanam
- Gabah mudah rontok apabila diremas dengan tangan
- Kadar air pada gabah yaitu cuma tersisa 16 sampai 30 %
Padi atau gabah yang sudah dipanen perlu segera diletakkan pada tempat beralas terpal dengan tujuan mengurangi atau menekan penyusutan hasil panen. Setelah itu, Anda bisa memulai langkah memisahkan bulir padi.
Selepas itu, bulir bulir gabah dijemur selama 2 sampai 3 hari agar kadar air semakin berkurang atau mencapai 14 % saja. Setelah tahap pengeringan selesai, gabah dapat disimpan di tempat yang bersih dan kering.