Peluang Bisnis Sabut Kelapa Yang Menjanjikan Di Masa Sekarang!!
Peluang bisnis sabut kelapa sendiri masih sangat jarang ada di negara Indonesia. Di area yang merupakan produsen kelapa, sabut kelapa biasanya hanya dibuang begitu saja. Seperti misalnya cocomesh jaring sabut kelapa.
Semenjak lama Indonesia populer karena penghasil buah kelapa terbesar di dunia. Produsen kelapa terbesar, tetapi masih sedikit dalam pemanfaatan kelapa. Sabut kelapa merupakan hasil samping dan bagian terbesar dari buah kelapa, sabut kelapa biasanya hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah yang masih menggunakan kayu bakar untuk membakar atau memasak.
Mungkin hanya pelaku bisnis pembuatan bata dan genteng saja yang kerap kali membutuhkan sabut kelapa tersebut untuk membantu proses pembakaran. Tetapi, terdapat beberapa pengrajin kelapa yang memanfaatkan sabut kelapa untuk diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis. Seperti apa gambaran peluang bisnis sabut kelapa tersebut?
Cocofiber atau pun coconut fiber alias serat sabut kelapa merupakan bahan dasar untuk pembuatan aneka ragam produk kerajinan. Sabut kelapa yang masih kasar dan menggumpal diolah untuk mendapatkan serat halus dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan teknik tradisional (manual) dan juga teknik modern (mekanik).
Bagi cara yang pertama Anda memerlukan sikat kawat, sedangkan untuk cara yang kedua ialah dengan menggunakan Mesin Sabut Kelapa / Cocofiber.
Dengan menggunakan mesin ini, Anda bisa mengurai sabut kelapa dengan jumlah lebih banyak dan juga lebih cepat. Produk yang sudah terurai tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu cocofiber dan cocopeat. Cocopeat ialah serabut kelapa yang bentuknya sudah seperti butir-butir pasir.
Dan yang akan kita gunakan untuk barang yang bernilai ekonomis ialah serat panjang yang disebut dengan cocofiber. Pasar dari cocofiber (serat sabut kelapa) yang diperoleh ialah untuk memenuhi permintaan dari luar maupun dari dalam negeri. Serat sabuk kelapa diekspor ke berbagai negara yang ada di Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia dan Amerika.
Selain itu juga, pasar serat sabuk kelapa juga untuk memenuhi permintaan dari negara yang ada di Asia, seperti Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan Taiwan. Sedangkan bagi pasar dari produk cocofiber dari dalam negeri yaitu para pengrajin yang memanfaatkan serat sabuk kelapa sebagai bahan baku utama.
Pohon kelapa atau dikenal dengan nama lain Cocos nucifera memang telah lama terkenal karena mempunyai banyak manfaat. Mulai dari bagian akar, batang, daun, buah hingga pelepahnya, semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Termasuk juga pada bagian sabutnya di mana peluang bisnis sabut kelapa saat ini sedang berkembang cukup pesat.
Kelapa bisa dijadikan bahan baku dari berbagai produk kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, arang batok, hingga zat pewarna untuk perabotan rumah tangga.
Cocofiber atau bisa disebut dengan coconut fiber alias serat dari sabut kelapa merupakan bahan baku utama untuk membuat berbagai aneka ragam produk olahan kerajinan sabut kelapa. Sabut kelapa yang masih kasar dan juga masih menggumpal diolah untuk menghasilkan serat yang halus dengan dua cara, yaitu teknik tradisional (manual) dan teknik modern (mekanik).
Untuk cara yang pertama Anda memerlukan sikat kawat, sedangkan bagi cara yang kedua iallah dengan menggunakan mesin konveyor yang harganya sekitar 10 jutaan rupiah, tergantung dengan kapasitas dan spesifikasi dari mesinnya.
Dengan menggunakan mesin ini, Anda bisa mengurai sabut kelapa dengan jumlah yang lebih banyak dan lebih cepat. Produk yang telah terurai tersebut terdapat dua jenis, yakni cocofiber dan cocopeat.
Cocopeat ialah sabut kelapa yang bentuknya seperti halnya butir-butir pasir. Dan yang akan kita gunakan untuk barang ekonomis ialah serat panjang yang disebut cocofiber sebagai peluang bisnis sabut kelapa.
Aneka Jenis Produk dari Bahan Sabut Kelapa
Semenjak dulu para pengrajin sudah menggunakan serat sabut kelapa sebagai Peluang Bisnis Sabut Kelapa untuk diolah menjadi berbagai produk yang berguna, misalnya sapu lantai dan keset kaki.
Tetapi, dengan adanya peralatan yang masih sederhana pastinya tidak bisa memproduksi dengan jumlah yang besar, sehingga bisnis yang dijalankan tersebut tidak bisa berkembang.
Dengan adanya ketersediaan mesin-mesin industri bagi skala rumahan, maka peluang usaha sabut kelapa cukup menjanjikan dan prospektif.
Jika di sekitar lingkungan Anda merupakan sentra produsen kelapa, maka tidak ada salahnya untuk mencoba berwirausaha dalam membuat produk ekonomi dari pengolahan sabut kelapa.
Hal ini sudah dilaksanakan oleh kelompok Koperasi Bina Usaha Pembuatan Sofa Serabut Kelapa, di Topaya, Tanjung Pinang. Sesuai dengan namanya, kelompok usaha ini memproduksi kursi sofa yang terbuat dari bahan sabut kelapa atau pun cocofiber.
Bahan cocofiber yang dipakai untuk mengisi bagian jok dalam ternyata harganya lebih murah, awet, dan ramah terhadap lingkungan dibandingkan dengan menggunakan busa gabus.
Satu set sofa membutuhkan sekitar 10 kg serat pada sabut kelapa. Untuk setiap bulan, kelompok usaha ini rata-rata dapat memproduksi sekitar 25 set sofa.
Peluang Bisnis Produk dari Sabut Kelapa
Peluang Bisnis Sabut Kelapa Produk olahan dari berbagai bagian dari pohon kelapa akan terus berkembang. Salah satunya ialah produk olahan dari limbah sabut kelapa, yang dimanfaatkan menjadi jaring sabut kelapa. Yang disebut dengan cocomesh.
Bentuk dari cocomesh seperti jaring yang mempunyai banyak manfaat. Selain berfungsi untuk memperbaiki daerah tanah yang kelembabannya sudah hilang karena aktivitas tertentu, cocomesh jaring sabut kelapa berfungsi untuk mencegah erosi dan penguatan pada tanah di lereng bukit.
Jaring sabut kelapa ini tidak akan menimbulkan residu yang berbahaya. Saat dibuat tali dan membentuk jaring, cocomesh mempunyai kekuatan yang lebih baik untuk menyerap air dan menahan terjadinya erosi tanah. Sifat-sifat itulah yang digunakan untuk mencegah tanah longsor di berbagai daerah.
Pada dasarnya, cocomesh juga dapat dijadikan sebagai bahan penyubur tanah. Memiliki sifat bekas pakai, bisa terurai pada tanah dan juga menjadi unsur hara yang bisa menyuburkan tanah.
Jadi, cocomesh dapat dijadikan sebagai media penghijauan di berbagai daerah dengan tujuan reklamasi atau perbaikan kegunaan tanah yang terganggu karena kegiatan usaha. “Sebagian besar pengguna cocomesh sekarang ini ialah perusahaan-perusahaan tambang,” Arief Nugroho berkata, pemilik dari CV Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu.
Umumnya, sesudah dieksplorasi, lahan bekas tambang sudah sulit untuk dihijaukan kembali. Karena, tanahnya sudah mempunyai kandungan keasaman yang cukup tinggi. Ini dapat mengakibatkan tumbuhan sulit hidup di atas tanahnya.
Nah, dengan memakai cocomesh, kelembaban dari tanah bekas lokasi tambang dapat kembali seperti halnya semula. Karena, pemerintah mengharuskan para pemilik Kuasa Pertambangan (KP) untuk mengembalikan kualitas tanah seperti sedia kala saat belum terjadi aktivitas eksplorasi.
Berhubung di Indonesia sangat kaya dengan tanaman kelapa, maka peluang besar untuk kita sebagai warga negara untuk memulai bisnis dari sabut kelapa ini, tinggal memilih olahan mana yang akan dijadikan bisnis Anda dan rencanakan bisnis Anda dengan sebaik mungkin.
Apakah di sekitar daerah Anda telah ada bisnis dari sabut kelapa? jika belum ada, maka ini dapat menjadi kesempatan besar bagi Anda, maka dari itu jangan sampai Anda melewatkannya.
Semoga dengan adanya artikel ini dapat menginspirasi Anda untuk memulai suatu bisnis baru khususnya pada bisnis sabut kelapa.
Salam sukses