Teknik tilting fotografi ialah pergeseran shift dan pemiringan tilt dengan lensa, relatif terhadap posisi sensor kamera. Dengan teknik tersebut foto yang akan didapatkan ialah dengan perspektif berbeda tidak pengolahan karena, depth of field dan wide curve dihasilkan tidak biasa.
Fotografi tilt shift
Fotografi tilt shift adalah teknik yang menciptakan ilusi miniatur pada foto yang diambil. Tersebut dapat membuat sebuah foto terlihat seperti adegan miniatur, mainan, sedangkan foto yang diambil dari lingkungan nyata. Tilt shift membuat foto menjadi lebih menarik.
Pada awalnya teknin fotografi tersebut dapat didapatkan dengan menggunakan lensa khusus, canin dan Nikon dan telah memproduksi lensa tersebut sekitar 1960 sampai 1970 an. Tetapi sengan perkembangan teknologi, kini tilt shift photografi dengan mudah dapat direkreasikan mengunakan software seperti photoshop.
Lebih lengkapnya baca jasa foto wisuda jogja
Tilt shift Photography pada umumnya digunakan untuk memotret miniatur agar terlihat nyata atau sebaliknya, membuat objek nyata agar terlihat serupa miniatur. Tetapi jika memotret miniatur, dapat mendapatkan hasil yang mempunyai detail objek dengan mengambil dengan close up tidak menghilangkan perspektif bentuk aslinya. Untuk mendapatkannya fotografer cuma memerlukan kamera full frame dan lensa wide dengan aperture yang cukup lebar.
Seperti, perhatikanlah saat memotret bangunan yang tinggi dari bawah, hasil foto gedung tersebut dipastikan cenderung tidak proporsional karena bagian atas gedung pasti akan terlihat lebih meruncing dari pada bagian bawahnya. Tetapi jika ingin memotret gedung dengan lurus dan sejajar, maka fotografer perlu menggunakan lensa tilt shift.
Pada umumnya, jika kita memotret bangunan tinggi dengan lensa konvensional, kita perlu memiringkan kamera ke arah atas, dan tersebut menyebabkan bagian puncak bangunan terlihat tidak proporsional, lebih sempit dari pada bagian yang lebih rendah.
Efek runcing terjadi akibat perubahan dalam pembesaran gambar: jika lensa dimiringkan, sebagian titik pada subjek menjauhi kamera sedangkan titik lainnya lebih mendekati kamera. Hal tersebut dikarenakan oleh prinsip perspektif optik, yaitu benda di sekitar terlihat lebih besar dan, benda di jarak terlihat lebih kecil.
Jika menggunakan fungsi Shift (Geser) untuk memotret bangunan tinggi, maka dari itu akan menggeserkan optik ke arah atas. Efek optik yang diciptakan sama dengan memindahkan kamera ke posisi lebih tinggi agar menjaga sudut level lensa tetap sesuai dengan bangunan. Karena, garis vertikal bangunan terlihat sejajar.
Long exposure
Long exposure ialah teknik fotografi yang mengkombinasikan antara Objek Diam dengan Obyek Bergerak, ditambah dengan menggunakan Shutter Speed yang lambat untuk mendapatkan efek pergerakan atau jejak dari benda bergerak.
Under Underexposure
Underexposure ialah sebaliknya. Foto underexposed (kurang cahaya) mempunyai sedikit cahaya dan dengan signifikan dibedakan oleh bagian pemandangan cahaya redup dan kegelapan secara keseluruhan.
Overexposure, sering digunakan untuk menegaskan ekspresi subjek Anda, dalam sasarn yang kontras dan dramatis. Tersebut bagus sekali untuk potret wajah, khususnya jika Anda ingin menghindari nada dan tekstur,lebih memfokuskan pada ekspresi wajah itu sendiri, memperngaruhi pada wajah subjek yang cahayanya pucat.
Jika ingin penampilah dan terlihat lebih halus maka Turunkan exposure compensation atau kompensasi pencahayaan terdapat beberapa langkah untuk memastikan bahwa cakrawala tidak terlihat abu abu yang hambar.
Underexposure, akan sering lebih aman tapi jika jumlah cahaya terbatas dan waktu cukup menentukan, seperti sewaktu pagelaran konser, atau memotret suasana senja.
Underexposure juga cara cukup baik untuk bereksperimen dengan saturasi dan kontras. Underexposure kreatif dapat memperngaruhi nada yang dalam pada foto Anda, dengan membuat warna lebih pekat dan menyempurnakan tekstur dalam bidikan yang Anda tangkap.